
Namaku Sulthan, lengkapnya Sulthan Sulaiman Azizi Siam. Aku bungsu dari 3 bersaudara, ayahku Mahmud Siam dan Mamahku Tina Herlina. Aku lahir di Bengkulu bertepatan dengan hari ulang tahun ayahku ke-35, jadi aku berulang tahun bareng sama ayah tanggal 5 Agustus empat tahun yang lalu.

Kata mamah aku cerewet, semua hal ditanya dengan detil. Kadang, mamah sampai bosan dan bingung mencari jawabannya. Habis bagiku, semua hal yang aku temui sangat menarik, aku selalu ingin tahu.
Kalau aku bertanya kenapa aku tidak boleh pergi sekolah, mamah bilang karena aku masih kecil. Lho, kan mamah pernah bilang kalau aku sudah bisa naik sepeda, sudah bisa ke warung Uni sendirian, tidak lari-lari dan kalau disuruh beli telur, telurnya ngga ada yang pecah, itu berarti aku sudah besar. Kok sekarang mamah bilang aku masih kecil, padahal kan aku sudah sering disuruh beli telur sama mamah walau kadang masih juga ada yang pecah....
Kata ayuk juga begitu, aku boleh sekolah di sekolah yang ada ayunannya kalau aku tidak nakal. Aku kan tidak nakal Yu..... Aku sudah bisa mandi sendiri, giginya digosok, kakinya yang kotor disabuni terus pakai handuk sampai kering, terus pakai baju yang sudah disediakan ayuk. Aku juga sudah bisa makan sendirian (walaupun ayuk suka ngomel karena makannya lama),sudah bisa pasang kaset cd sendiri, walaupun kalo ngomong aku masih cedal........ kata mamah tidak apa-apa cedal, orang yang ngomongnya cedal biasanya pintar, bener ngga sih?
Tapi kata ayah, dia bangga sama aku. Soalnya aku pemberani, aku tidak pernah takut! Kalau pergi ke pasar sama mamah pasti aku berani keliling pasar sendirian, tapi mamah suka marah, katanya : 'pegang tangan mamah, ngga boleh lepas, nanti adek hilang' Kok hilang sih mah, adek kan cuman pengen lihat ikan yang masih hidup, atau kaki kambing yang digantung terbalik itu, nanti adek cari mamah deh, pasti ketemu!
Aku suka berantem lho sama ayah, aku tidak takut. Kalau aku kalah dan ayah mengejekku, aku bilang sama ayah : “ nanti kalau adek sebesar ayah, adek tinju ayah, pasti ayah nangis, kapok kan?” Biasanya ayah nangis ketakutan, jadi aku repot membujuknya, susahnya ayah tidak suka permen, jadi kalo aku bujuk mau kasih permen dia tidak mau, dia terus nangis sampai mamah datang, ketahuan deh aku ngancam ayah. Kata mamah jangan suka nakal sama ayah, kasian ayah, dia kan sudah tidak punya mamah...... Yah mamah, masak dia bela ayah sih, ayah kan sudah besar!
3 komentar:
Tawa canda,teriakan, berantem...subhanallah Allah memberi kita amanah Permata hati yang senantiasa membuat kita bahagia dan merasa sempurna sebagai ibu, yang memberi kita kekuatan disaat lemah...yo be a good mom !!!
Eh...lay outnya cantik tuh...
Iya teh Zakki....... Anak-anak adalah sumber energi yang tidak pernah habis. Kalo 'hari sedang mendung', memeluk mereka adalah cara paling efektif nge-charge semangat.... kalo hati sedang merasa tidak beruntung, maka bola mata mereka yang jernih -dengan segala ekspresinya- akan mengingatkan kita, betapa kayanya kita dengan kehadiran mereka.......
Setuju... Alhamdulillah kita menjadi perempuan yang beruntung diberi kesempatan untuk merasakan semua itu oleh-NYA..
Posting Komentar